Pages

Kamis, 08 September 2016

MACAM-MACAM TASYBIH

MACAM-MACAM TASYBIH



Disusun Oleh :
M. Ghozali Amrullah                    09420165
Fitrah Atsnal Mala                        12420005
Fatimah Azzahra Mutmainnah      12420007



JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015



KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Macam-macam Tasybih”.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca, dan kita semua tentang macam-macam tasybih beserta penjelasannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.Amin.

Yogyakarta, 24 Februari 2015


Penyusun








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ilmu Balaghah yang dinamakan pula Qawaidul Uslub atau Stylistik Ta’limii, merupakan satu cabang Ilmu Bahasa Arab yang mempelajari qaidah-qaidah mengenai gaya bahasa atau uslub untuk dipergunakan dalam pembicaraan atau tulisan. Tujuan mempelajarinya yaitu merasakan dan memahami karya sastra secara mendalam, mengungkapkan segi-segi keindahan seni dalam sastra, dan sumber pengaruhnya di dalam jiwa, merangsang kemampuan menyusun kalimat yang baik dan inda menurut pola-pola Balaghah dan merasakan serta memahami ‘ijazul Qur’an dari segi gaya bahasa atau uslub.
Ilmu Balaghah meliputi tiga bidang ilmu; Ilmu Bayan, Ilmu Ma’ani dan Ilmu Badie.[1]Ilmu Bayan adalah ilmu yang membahas tentang tasybih, majaz dan kinayah. AdapunTasybih yang macam-macamnya akan dibahas dalam makalah ini adalah menghubungkan sesuatu hal dengan sesuatu hal yang lainnya, dalan suatu sifat dengan menggunakan adat (kata-kata khusus) karena suatu tujuan.[2]Dan dalam hal ini penulis ingin sedikit membahas tentang macam-macam tasybih, berikut penjelasannya.
B.     Rumusan Masalah
                              1.            Apa saja mcam-macam tasybih?
                              2.            Berikan penjelasan macam-macam tasybih!





BAB II
PEMBAHASAN
A.   Macam-macam Tasybih
1)        Ditinjau dari “Adatuttasybih”, tasybih itu terbagi menjadi dua:
                           1.          Tasybih Mursal
                           2.          Tasybih Muakkad
2)        Ditinjau dari segi “Wajah Syabah” tasybih itu terbagi menjadi empat:
1.    Tasybih Mujmal
2.    Tasybih Mufasholat
3.    Tasybih Tamsil
4.    Tasybih Ghoir Tamsil
3)        Ditinjau dari “Adat dan Wajah”, tasybih itu terbagi menjadi dua:
1.    Tasybih Baligh
2.    Tasybih Ghoir Baligh
4)        Ditinjau dari segi “Thorofain, tasybih dibagi menjadi empat:
1.    Tasybih Maqlub
2.    Tasybih Ghoir Maqlub
3.    Tasybih Dlimni
4.    Tasybih Ghair Dlimni
5)        Menurut Tharafai tasybih:
                              1.  Tasybih Mufrad
                              2.  Tasybih Taswiyah
                              3.  Tasybih Jama’
                              4.  Tasybih Mutaaddid[3]



B.   Penjelasan
A.       Tasybih Mursal
       Ialah tasybih yang disebut adatnya seperti kata
أنا كالماء إن رضيت صفاء * وإذا ما سخطت كنت لههيبا
( Aku laksana air dalam segi bening jika aku suka, dan bila aku marah aku jadi api)
B.       Tasybih Muakad
       Ialah Tasybih yang tidak adanya disebutkan wajah syabahnya[4], seperti:
انت نجم فى رفعة وضياء * تجتليك العيون شرقا وغربا
(Engkau adalah bintang dalam segi tinggi dan terang, dapat dilihat dari timur dan barat).
C.        Tasybih Mujmal( التشبيه المجمل)
       Ialah Tasybih yang dibuat wajah syabahnya, seperti :
فكأن لذة صوته ودبيبها * سنة تمشى في مفاصل نغس
( Maka enak suaranya dan menyelinap di dalam tubuh seakan-akan kantuk yang bertamasya dalam tulang sendi orang ngantuk )
Maksudnya menyerupakan pengaruh lagu merdu yang masuk jiwa dengan pengaruh kantuk yang menyelinap pada tubuh orang yang sedang mengantuk. Di sini tidak disebut wajah syabah.
D.       Tasybih Mufashol ( ( التشبيه المفصل
Ialah Tasybih yang disebut wajah syabahnya seperti kata syair:
كالسيف في إحدامه والغيث في* ه والغيث في* إرهامه واليث في إقدامه
(Laksana pedang tajamnya, laksana hujan lebatnya, laksana singa beraninya).
E.     Tasybih Tamstil ( تشبيه التمثيل )
ينقسم التشبيه باعتبار وجه الشبه إلى تمثيل و غيرتمثيل فالتمثيل ما كان وجهه منتزعا من متعدد كتشبيه الثريا بعنقود العنب المنثور.
Tasybih melihat pada wajah syabahnya, terbagi pada:
1.    Tasybih-tamtsil
2.    Tasybih-ghair-tamtsil
Tasybih tamtsil adalah tasybih yang wajah-syabahnya terambil dari banyak hal, seperti menyerupakan bintang suraya dengan tandan (tangkai) anggur yang berhamburan buahnya.
F.      Tasybih Ghoir Tamsil (التشبيه غيرالتمشيل  )
Ialah tasybih yang wajah syabahnya tidak berbilang, seperti:
وكأن إيما السيوف بوارق * وعجاج خيلهم سحاب مظلم
(Kilatan pedang seakan-akan kilat, dan debu kuda mereka seakan-akan mega mendung).
Maksudnya menyamakan pedang yang putih dengan kilat, dan kepulan pasir yang ditimbulkan oleh kuda-kuda yang berlari cepat dengan mega mendung.Wajah syabah pada tasybih pertama adalah berkilau-kilauan.Sedang wajah syabah pada tasybih kedua adalah gelap.

G.    Tasybih Baligh (التشبيه البليغ  )
Ialah tasybih yang di buang adat dan wajah syabahnya, seperti:
#     أنت شمس أنت بدر * أنت نور فوق نور
أنت إكسير وغالى * أنت مصباح الصدور
(Engkau matahaari, engkau bulan purnama, engkau cahaya di atas cahaya, engkau emas yang mahal,engkau pelita hati).
#     ألنشرمسك والوجوهدنا * نيروأطراف الأكف عنم
(Baunya minyak kesturi,wajahnya uang dinar,ujung jari langan  kayu ‘anam).
Jika yang dibuang itu hanya salah satu, yakni hanya wajah saja atau adat saja,maka disebut tasybih baligh juga, hanya nilainya di bawah yang disebut pertama tadi.

H.    Tasybih Ghair Baligh ( التشبيه غير البليغ )
Ialah tasybih yang disebut wajah dan adatnya, seperti:
هوكا لليث في الشجاعة
(Kerberaniannya laksana singa).

I.       Tasybih Maqlub (التشبيه المقلوب  )
: الأمثلة
1.     هذا الكلام كالعسل
2.     أنت كالبحر في العلم
3.     البدر يشبه وجهك
Arti:
1.    Perkataan ini bagaikan madu
2.    Anda bagaikan samudra dalam kepintaran
3.    Rembulan itu bagaikan wajahmu
Keterangan:
Asal di dalam uslub tasybih, المشبه بهhendaklah lebih kuat dan lebih nyata dibandingkan dengan المشبه, ini agar nilai estetika terpenuhi.Sebagai contoh; هذا الكلام كالعسل (perkataan ini bagaikan madu), pembicara telah menyamakan manisnya perkataan dengan manisnya madu. Kita tahu bahwa manisnya madu lebih kuat dan nyata bila dibanding dengan manisnya apa saja. Demikian juga ketika kita menyamakan antara seorang dengan samudra; أنت كالبحر في العلم( andabagaikan samudra dalam kepintaran). Tentu akan segera kita ketahui bahwa samudra lebih luas dari apa yang dimiliki oleh manusia. Bahkan ulama balaghah sepakat bahwa; musyabbah bih hendaknya lebih kuat dan nyata disbanding dengan , musyabbah, ini agar uslub tasybih terpenuhi dan benar.
            Tapi kadang para sastrawan keluar dari kebiasaan ini, mereka menyamakan yang besar dengan yang kecil, yang jauh dengan yang dekat, yang sedikit dengan yang banyak, atau yang lemah dengan yang kuat. Seperti ungkapan;  البدر يشبه وجهك  (rembulan itu bagaikan wajahmu). Kebiasaanya berbunyi وجهك يشبه البدر (wajahmu bagaikan rembulan), dengan alasan bahwa rembulan itu lebih kuat cahayanya disbanding wajah, atau lebih banyak cahayanya disbanding wajah seseorang.Namun mengingat pembicara sangat mencintai kekasihnya, atau terlalu kagum dengan kecantikanya, maka dibaliklah persamaannya.Maka dibuatlah yang besar menjadi kecil, yang kecil menjadi besar, hingga dikatakanشبه البدر بوجه حبيبته   (rembulan itu bagaikan wajah kekasihnya).
            Gaya bahasa tasybih yang didalamnya terdapat pembalikan peran, dinamakan tasybih maqlub. Majdi Wahbah (p.101) memberikan definisi tasybih maqlub dengan;
هو وضع المشبه مكان المشبه به بزعم أن وجه الشبه فيه أقوى منه في المشبه به
 (adalah meletakkan musyabbah pada tempat musyabbah bih, dengan suatu praduga bahwa musyabbah lebih kuat disbanding dengan musyabbah bih).
Contoh lainnya:
لا أحب شرب الدم لأنه كالكيتشاف
(Saya tidak mau minum darah arena seperti kecap).
Dalam kalimat ini, darah disamakan dengan kecap,padahal seharusnya kebalikannya. Hal ini adalah untuk menberi kesan si pembaca tidak menyukai kecap.
وبدا الصباح كأن غرته * وجه الخليفة حين يمتدح
(Telah terbit fajar, sahaya seolah olah wajah khalifah ketika menerima pujian).
Pada syair ini terangnya fajar terangnya fajar di ibaratkan wajah khalifah, padahal semestinya sebaliknya.Hal ini untuk memberi gambaran bahwa wajah khalifah lebih hebat, lebih cemerlang daripada fajar yang sedang menyingsing.
سارت بنا السفينة في بحركأنه جدواك
وقدسطع نورالبدر كأنه جمال محياك
(Berlayarlah kapal bawalah kami kesuatu lautan yang seperti pemberian tuan; disertai bulan purnama yang bagaikan ketampanan wajah tuan).
J.       Tasybih Ghair Maqlub; yaitu tasybih biasa dimana yang menjadi musyabbah dan musyabbah bih tatap musyabbah bih.

K.    Tasybih Dlimni (التشبيه الضمنى )
Yaitu tasyibbih dan musyabbah dan musyabbah bihnya (thorofain) tidak berbentuk.Tasybih biasa, hanya dari susunan kalimat yang seperti itu terkandung pengertian tasybih.
Contoh:
فإن تفق الأنام وأنت منهم * فإن المسك بعض دم الغزال
(jika engkau mengungguli semua manusia, padahal engkau sendiri sebagian dari mereka, tidak apa, kerena minyak kesturi adalah sebagian dari rusa).
Kata katanya tidak berbentuk tasybih.Tapi dari kalimat tersebut kita dapat mengambil pengertian tasybih; yakni mennyerupakan mukhothob, sekalipun asalnya hina tetapi sesudah mencapai derajad tinggi tetap mulia.

لاتنكرى عطل الكريم من الغنى * فالسيل حرب للمكان العا لى
(jangan menghina kamu (perempuan) tentang kekosongan orang mulia dari kekayaan; karena banjir merupakan musuh bagi tempat yang tinggi).
 Pada syair ini tidak terdapat kata kata berbrntuk tasyibih; namun kita mengerti di dalamnya terkandung pengertian tasyibih yaitu menyerupakan orang mulia  dengan tempat yang tinggi,dam menyerupakan kekayaan dengan banjir yang membawa segala kotoran. Sebaliknya banjir tidak mau naik ke permukaan yang tinggi,begitu pula kekayaan tidak mau menyertai orang orang yang mulia, katanya.
وقد يشيب الفتى وليس عجبا * أنيرى النور في القضيب الرطيب
(kadang kadang pemuda beruban; tetapi tidak aneh ada bunga terlihat pada pohon yang segar).
Nampaknya tidak ada tasybih, namun kita tau bahwa penyair menyamarkan uban dengan bunga dan pemuda dengan pohon yang masih hijau (segar). Jika bunga keliatan di pohon yang hijau tidak aneh, demikian juga jangan di anggap aneh ada uban di atas kepala pemuda.
من يهن يسهل الهوان عليه * ما لجرح بميت إيلام
(orang hina; senang saja menerima kehinaan,arena lukapun tidak akan menyakitkan orang mati).
Tasybih pada syair ini pun tidak tampak jelas, tetapi dapat dimengerti bahwa penyair brmaksud menyamakan orang hina dengan orang mati,penghinaan dengan luka,jika luka tidak dirasa sakit oleeh orang mati, maka demikian pula penghinaan tidak menyakitkan orang hina,malah dia enak enak saja, acuh tak acuh atas penghinaan itu.[5]
L.     Menurut Tharafai tasybih:
الأمثلة
1.    وهي تجرى بهم في موج كالجبال
2.   وثغره في صفاء – وادمعي كا للا لى
3.   وسهيل كوجنة الحب فى الو – ن وقلب المحب فى الخفقان
4.   ليل وبدر وغصن – شعر ووجه وقد
5.   كأن مثارالنقع فوق رؤوسنا – وأسيافنا ليل تهاوي كواكبه
Artinya :
1.      Allah Swt berfirman (QS. Hud; 42) : “Dan bahtera itu berlayar membawa mereka didalam gelombang laksana gunung”.
2.      Gigi taring, serta air matanya jernih bagaikan permata.
3.      Dan bintang meteor itu bagaikan pipi sang kekasih dalam warnanya, serta laksana hati kekasih dalam getaran.
4.      Malam, rembulan dan dahan; rambut, wajah dan janggut
5.      Hamburan debu serta kilatan pedang diatas kepala kita; laksana malam, bintang-bintang berjatuhan.



Keterangan:
      مشبه و مشبه به  juga dikenal dengan nama طرفي التشبيه, dan keduanya harus ada dalam gaya bahasa tasybih. Pada fasal ini akan disampaikan gaya bahasa tasybih bila dilihat dari aspek tharafai tasybih.
      Pada contoh (1), Allah berfirman dengan menggunakan gaya bahasa tasybih, musyabahnya adalah adalah lafadz موج (ombak), dan musyabbah bihnya adalah الجبال  (gunung), sedang adat tasybihnya adalah ك. Jumlah musyabbahnya ada satu, dan musyabbah bihnya juga satu. Gaya bahasa tasybih yang musyabbah serta bihnya satu ( مفرد ) dinamakan tasybih mufrod (تشبيه مفرد  ).
      Pada contoh (2), ditemukan musyabbahnya ada dua, yaitu lafadz ثغر (gigi taring) dan  ادمع (air mata), sedang musyabbah bihnya ada satu, yaitu lafadz للا لى (permata). Gaya bahasa tasybih yang musyabbahnya lebih dari satu sedang musyabbah bihnya ada satu dinamakan tasybih taswiyah ( تشبيه التسويه ).
Pada contoh (3), ditemukan musyabbah ada satu, yaitu lafadz  سهيل (bintang meteor), sedang musyabbah bihnya ada dua, yaitu lafadz جنة الحب (pipi sang kekasih) dan وقلب المحب (hati sang kekasih). Gaya bahasa tasybih yang musyabbahnya ada satu, sedang musabbah bihnya lebih dari satu dinamakan tasybih jama ( تشبيه الجمع ).
Pada contoh (4), ditemukan tasbihnya berbilang, yaitu lafadz ليل (malam), بدر (rembulan), dan غصن (dahan).Sedang musyabbahbihnya berbilang pula, yaitu lafadz شعر (rambut), وجه (wajah), dan قد (janggut). Gaya bahasa tasybih yang musyabbahnya berilang, musyabbah bihnya berbilang juga, dinamakan tasybih mutaaddid (تشبيه متعدد ).
Pada contoh (5), penyair Basyar Bin Burd di dalam mensifati peperangan juga menggunakan gaya bahasa tasybih, namun kita tidak menemukan musyabbah dan musyabbah bihnya nampak jelas seperti pada contoh pertama hingga keempat. Musyabbah dan musyabbah bih pada contoh kelima bersifat murakkab, yaitu terdiri dari beberapa hal yang melebur menjadi satu kesatuan utuh yang tak terpisahkan; suatu keadaan dipadang pasir, yang debunya dihamburkan oleh kuda-kuda peran, jadilah suasana dimedan perang itu gelap, sementara sang prajurit menghayunkan pedangnya yang berkilau diatas kepala. Fenomena seperti itu digambarkan oleh penyair bagaikan malam yang gelap gulita, dan lintang-lintang saling berjatuhan. Gaya bahasa tasybih yang musyabbah dan musyabbah bihnya berbentuk murakab, dinamakan tasybih murakab ( تشبيه مركب ).
Dengan demikian dapat dikemukakan, bahwa gaya bahasa tasybih bila dilihat dari aspek طرفي التشبيه dapat dibedakan menjadi lima; tasybih mufrad, tasybih taswiyah, tasybih jama, tasybih mutaaddid, dan tasybih murakkab.














BAB III
PENUTUP
·         Kesimpulan
Macam-macam Tasybih:
1)        Ditinjau dari “Adatuttasybih”, tasybih itu terbagi menjadi dua:
                                1.     Tasybih Mursal
                                2.     Tasybih Muakkad
2)        Ditinjau dari segi “Wajah Syabah” tasybih itu terbagi menjadi empat:
1.    Tasybih Mujmal
2.    Tasybih Mufasholat
3.    Tasybih Tamsil
4.    Tasybih Ghoir Tamsil
3)        Ditinjau dari “Adat dan Wajah”, tasybih itu terbagi menjadi dua:
1.    Tasybih Baligh
2.    Tasybih Ghoir Baligh
4)        Ditinjau dari segi “Thorofain, tasybih dibagi menjadi empat:
1.    Tasybih Maqlub
2.    Tasybih Ghoir Maqlub
3.    Tasybih Dlimni
4.    Tasybih Ghair Dlimni
5)        Menurut Tharafai tasybih:
                                1.     Tasybih Mufrad
                                2.     Tasybih Taswiyah
                                3.     Tasybih Jama’
                                4.     Tasybih Mutaaddid




DARTAR PUSTAKA
Muhsin, Wahab.Pokok-pokok Ilmu Balaghah. 1982.Bandung: Penerbit Angkasa.
Bek, Hifni.Kaidah Tata Bahasa Arab. 1993. Jakarta: Darul Ulum.
Idris, Mardjoko. Ilmu Balaghah Antara Al-Bayan dan Al-Badi. 2007.  (Yogyakarta: Penerbit Teras.
Adjun, Ruslan. Balaghah: Ilmu Bayan. 1979. Yogyakarta : Andalas Press.
















LATIHAN SOAL
A.    Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1)        Sebutkan dan jelaskan macam-macam Tasybih ditinjau dari “Adatuttasybih”!
2)        Apa yang dimaksud denganTasybih Baligh dan Tasybih Ghoir Baligh? Dan Berikan contohnya!
3)        Terjemahkan teks berikut ke dalam Bahasa Indonesia, dan termasuk macam Tasybih apakah teks tersebut?
وبدا الصباح كأن غرته * وجه الخليفة حين يمتدح
B.     Jodohkan dengan jawaban disebelah kanannya!
1.
tasyibbih dan musyabbah dan musyabbah bihnya (thorofain) tidak berbentuk.
Baligh
2.
Tasybih tamtsil adalah tasybih yang wajah-syabahnya terambil dari banyak hal,
Dlimni
3.
tasybih yang di buang adat dan wajah syabahnya
Mursal
4.
tasybih yang disebut adatnya
Tamtsil
5.
Tasybih yang dibuat wajah syabahnya
Mujmal











C.     Isilah pertanyaan berikut dengan memberi tanda (X)!
1)      Perhatikan teks berikut!
فإن تفق الأنام وأنت منهم * فإن المسك بعض دم الغزال
            Teks diatas merupakan contoh dari tasybih....
a.    Mujmal
b.   Mursal
c.    Dlimni
d.   Tamtsil
أنت شمس أنت بدر * أنت نور فوق نور
أنت إكسير وغالى * أنت مصباح الصدور
2)      Teks diatas merupakan contoh dari tamtsil....
a.    Tasybih Mufrad
b.   Tasybih Mursal
c.    Tasybih Jama’
d.   Tasybih Baligh
وبدا الصباح كأن غرته * وجه الخليفة حين يمتدح
3)      Teks diatas merupakan contoh dari tamtsil....
a.         Tasybih Maqlub
b.        Tasybih Ghoir Maqlub
c.         Tasybih Dlimni
d.        Tasybih Ghair Dlimni


JAWABAN
A.   Esay
1)      macam-macam Tasybih ditinjau dari “Adatuttasybih”:
a)        Tasybih Mursal
            Ialah tasybih yang disebut adatnya seperti kata
أنا كالماء إن رضيت صفاء * وإذا ما سخطت كنت لههيبا
( Aku laksana air dalam segi bening jika aku suka, dan bila aku marah aku jadi api)
b)        Tasybih Muakad
                          Ialah Tasybih yang tidak adanya disebutkan wajah syabahnya, seperti:
انت نجم فى رفعة وضياء * تجتليك العيون شرقا وغربا
(Engkau adalah bintang dalam segi tinggi dan terang, dapat dilihat dari timur dan barat).
2)      Tasybih Baligh
Ialah tasybih yang di buang adat dan wajah syabahnya, seperti:
#     أنت شمس أنت بدر * أنت نور فوق نور
أنت إكسير وغالى * أنت مصباح الصدور
(Engkau matahaari, engkau bulan purnama, engkau cahaya di atas cahaya, engkau emas yang mahal,engkau pelita hati).
#     ألنشرمسك والوجوهدنا * نيروأطراف الأكف عنم
(Baunya minyak kesturi,wajahnya uang dinar,ujung jari langan  kayu ‘anam).
Sedangkan Tasybih Ghair Baligh ( التشبيه غير البليغ ) ialah tasybih yang disebut wajah dan adatnya, seperti:
هوكا لليث في الشجاعة
(Kerberaniannya laksana singa).
3)      Contoh tersebut merupakan contoh tasybih Maqlub.
وبدا الصباح كأن غرته * وجه الخليفة حين يمتدح
(Telah terbit fajar, sahaya seolah olah wajah khalifah ketika menerima pujian).
Pada syair ini terangnya fajar terangnya fajar di ibaratkan wajah khalifah, padahal semestinya sebaliknya.Hal ini untuk memberi gambaran bahwa wajah khalifah lebih hebat, lebih cemerlang daripada fajar yang sedang menyingsing.
B.   Jodohkan
1)      Dhimny
2)      Tamtsil
3)      Baligh
4)      Mursal
5)      Mujmal
C.   Pilihan Ganda
1)      c. Dhimny
2)      d. Mursal
3)      a. Maqlub








[1]Wahab Muhsin, Pokok-pokok Ilmu Balaghah, (Bandung: Penerbit Angkasa, 1982), Hlm 3
[2] Hifni Bek, Kaidah Tata Bahasa Arab, (Jakarta: Darul Ulum, 1993) Hlm 473
[3] Mardjoko Idris, Ilmu Balaghah Antara Al-Bayan dan Al-Badi, (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2007) Hlm 16
[4]Ruslan Adjun, Balaghah: Ilmu Bayan, (Yogyakarta : Andalas Press, 1979), Hlm 17
[5]Wahab Muhsin, Pokok-pokok Ilmu Balaghah.. Hlm 31-39

4 komentar:

  1. apa beza thorafain sama tharafai?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama je. tapi tharafai tu hazaf nun sbb jadi idhofah. tharafai at-tasybih.

      Hapus
  2. Terimakasih kak blog contoh-contoh nya lebih banyak dari blog lainnya jadi semakin membantu pelajaran balaghah di kelas saya :)

    BalasHapus